
Kota Cimahi yang terdiri atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan
merupakan kota kecil. Kota ini memiliki lahan pertanian yang terbatas. Adapun
luas lahan sawah di Kota Cimahi seluas 136,05 hektar yang tersebar di 11
kelurahan. Luas lahan kebun seluas 179,5 hektar dengan potensi lahan terluas
berada di Kecamatan Cimahi Utara yaitu 85 hektar yang tersebar di 2 kelurahan yaitu Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup. Lahan kebun
di Kelurahan Cipageran dimanfaatkan sebagai lahan pertanian budidaya
tanaman hortikultura seperti tanaman sayuran. Komoditas sayuran yang
dibudidayakan antara lain bayam, kangkung, kubis, labu siam dan cabai.
Sebagian besar petani di Kelurahan Cipageran mengelola lahan kebun
sebagai petani penggarap dengan luas garapan yang tidak terlalu luas.
Optimalisasi budidaya pertanian sayuran pada lahan terbatas perlu dilakukan
untuk menghasilkan produksi yang optimal. Langkah yang bisa dilakukan yaitu
pemilihan varietas tanaman yang sesuai, teknik pemupukan yang tepat dan
pengendalian hama dan penyakit tanaman yang sesuai dan tepat sebagai bentuk
perlindungan tanaman. Menurut UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman pasal 20, Perlindungan Tanaman dilaksanakan dengan
sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT adalah pendekatan yang
sangat penting dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.
Mengingat bahaya dan potensi kerugian petani dari serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta sebagai upaya mewujudkan
sistem PHT ramah lingkungan, digagaslah Inovasi ”ApaH SICh” (Agen
Pengendali Hayati Sahabat Petani Cimahi). Inovasi ini diciptakan dalam upaya
mendukung pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan
membentuk petani-petani yang mampu menerapkan penggunaan agen
pengendali hayati (APH) dalam budidaya pertaniannya melalui pelatihan dan
pendampingan bagi petani agar memahami cara pembuatan, perbanyakan dan
aplikasi APH sebagai cara pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga
hasil panen dapat meningkat dengan menekan residu kimia berbahaya dari
penggunaan pestisida kimia.
Inovasi “APaH SICh” memiliki beberapa keunggulan seperti :
1. Biaya lebih murah dibandingkan dengan penggunaan pestisida
2. Efektif dalam pengendalian OPT Penyakit tular tanah (Layu
Fusarium, layu bakteri, dan Akar gada)
3. Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan karena APH dapat
mengendalikan OPT Utama, menjaga kesuburan tanah namun tidak
mencemari agroekosistem.
Untuk mendapatkan layanan, kontak kepada POPT Kota Cimahi :

Kunjungan DPRD Provinsi Banten ke Balai .....
Kegiatan Pelatihan Admin

Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kom.....