Inovasi APaH SICh (Agen Pengendali Hayati - Sahabat Petani Cimahi)

Contoh gambar
22 Agustus 2025 | 02:32

Kota Cimahi yang terdiri atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan

merupakan kota kecil. Kota ini memiliki lahan pertanian yang terbatas. Adapun

luas lahan sawah di Kota Cimahi seluas 136,05 hektar yang tersebar di 11

kelurahan. Luas lahan kebun seluas 179,5 hektar dengan potensi lahan terluas

berada di Kecamatan Cimahi Utara yaitu 85 hektar yang tersebar di 2 kelurahan yaitu Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup. Lahan kebun

di Kelurahan Cipageran dimanfaatkan sebagai lahan pertanian budidaya

tanaman hortikultura seperti tanaman sayuran. Komoditas sayuran yang

dibudidayakan antara lain bayam, kangkung, kubis, labu siam dan cabai.

Sebagian besar petani di Kelurahan Cipageran mengelola lahan kebun

sebagai petani penggarap dengan luas garapan yang tidak terlalu luas.

Optimalisasi budidaya pertanian sayuran pada lahan terbatas perlu dilakukan

untuk menghasilkan produksi yang optimal. Langkah yang bisa dilakukan yaitu

pemilihan varietas tanaman yang sesuai, teknik pemupukan yang tepat dan

pengendalian hama dan penyakit tanaman yang sesuai dan tepat sebagai bentuk

perlindungan tanaman. Menurut UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem

Budidaya Tanaman pasal 20, Perlindungan Tanaman dilaksanakan dengan

sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT adalah pendekatan yang

sangat penting dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan.

Mengingat bahaya dan potensi kerugian petani dari serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta sebagai upaya mewujudkan

sistem PHT ramah lingkungan, digagaslah Inovasi ”ApaH SICh” (Agen

Pengendali Hayati Sahabat Petani Cimahi). Inovasi ini diciptakan dalam upaya

mendukung pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan

membentuk petani-petani yang mampu menerapkan penggunaan agen

pengendali hayati (APH) dalam budidaya pertaniannya melalui pelatihan dan

pendampingan bagi petani agar memahami cara pembuatan, perbanyakan dan

aplikasi APH sebagai cara pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga

hasil panen dapat meningkat dengan menekan residu kimia berbahaya dari

penggunaan pestisida kimia.

Inovasi “APaH SICh” memiliki beberapa keunggulan seperti :

1. Biaya lebih murah dibandingkan dengan penggunaan pestisida

2. Efektif dalam pengendalian OPT Penyakit tular tanah (Layu

Fusarium, layu bakteri, dan Akar gada)

3. Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan karena APH dapat

mengendalikan OPT Utama, menjaga kesuburan tanah namun tidak

mencemari agroekosistem.

Untuk mendapatkan layanan, kontak kepada POPT Kota Cimahi :

https://wa.me/62882000476567